Langsung ke konten utama

Sejarah Perkembangan Sistem Android dan Perkembanganya

Android merupakan salah satu sistem operasi atau operating system berbasis mobile yang sangat banyak di gunakan sekarang ini. Utamanya pada telepon pintar (smartphone) ataupun tablet.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2007, Android mempunyai beberapa varian atau versi. yang terbaru adalah versi OS Android 10 yang diperkenalkan pada 29 Agustus 2019 lalu.
Nama versi kali ini berbeda dengan sebelumnya yang biasa mengunakan nama-nama makanan penutup, seperti cupcake, nougat, donut dll. Kedepan SO ini hanya akan mengeluarkan nama versi berdasarkan urutan angka, yakni versi android 10, 11, 12 dan seterusnya
Android adalah sistem operasi yang dirancang oleh Google dengan basis kernel Linux untuk mendukung kinerja perangkat elektronik layar sentuh, seperti tablet atau smartphone. Jadi, android digunakan dengan sentuhan, gesekan ataupun ketukan pada layar gadget anda.
Android bersifat open source atau bebas digunakan, dimodifikasi, diperbaiki dan didistribusikan oleh para pembuat ataupun pengembang perangkat lunak. Dengan sifat open source perusahaan teknologi bebas menggunakan OS ini diperangkatnya tanpa lisensi alias gratis.
Begitupun dengan para pembuat aplikasi, mereka bebas membuat aplikasi dengan kode-kode sumber yang dikeluarkan google. Dengan seperti itu android memiliki jutaan support aplikasi gratis/berbayar yang dapat diunduh melalui google play.
Di awal pembuatannya, Android ditargetkan bagi penggunaan perangkat kamera digital. Akan tetapi, para pencipta Android, yaitu Andy Rubin, Chris White, dan Nick Sears berpendapat bahwa pasar untuk kamera digital tidak terlalu besar.
Maka dari itu, sistem operasi ini kemudian dialihkan penggunaannya pada ponsel pintar.
Pada tahun 2004, Android mulai dipasarkan dan berhadapan dengan saingan smartphone berbasis sistem operasi Symbian dan Windows Mobile. Di awal pemasarannya ini, Andy Rubin dan partner-nya sulit mendapatkan investor.
Hingga akhirnya, Android berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar 10.000 dolar Amerika dari Steve Perlman, seseorang yang kala itu ingin membantu Andy Rubin. Di bulan Juli 2005, Google mengakuisisi Android Inc. dengan uang sebesar 50 juta dolar.
Para pendiri Android kemudian bergabung dengan Google dan memimpin proyek ini. Setelah Google akhirnya berkompetisi juga dalam perangkat ponsel pintar yang dibelinya, yaitu Android, Google akhirnya membuat prototipe.
Prototipe tersebut merupakan smartphone yang memiliki keyboard, seperti mililk  Blackberry. Hingga Desember 2006, berita mengenai prototipe Android ini terus tersiar.
anpa disangka-sangka, pada tahun 2007, perusahaan Apple merilis iPhone dengan desain smartphone yang hampir seluruh permukaannya menggunakan layar sentuh.
Mulai dari situ, Google memikirkan bagaimana perkembangan smartphone Android untuk ke depannya, mengingat prototipe awalnya menggunakan keyboard tanpa layar sentuh sama sekali.
Untuk menyaingi iPhone, Nokia dan Balckberry merilis ponsel dengan layar sentuh di tahun 2008. Tak ingin kalah dengan kompetitornya, Google juga merilis ponsel dengan layar sentuh, yaitu HTC Dream atau T-Mobile G1.
Namun, tak hanya layar sentuh saja, smartphone ini juga tidak meninggalkan penggunaan keyboard.

Masa Kejayaan Android

Menurut data dari Kleiner Perkins, tahun 2010 adalah tahun di mana Android untuk pertama kalinya mengambil alih pangsa pasar yang sebelumnya dikuasai Apple dan iPhone-nya, dan terus berlanjut hingga sekarang.

Alasan iPhone bisa kalah dari Android adalah karena ketersediaan smartphone dan harganya. Ketersediaan smartphone Android bisa memenuhi kebutuhan pasar karena sistem operasi ini merupakan sistem operasi Open Source.


Kelebihan dan Kekurangan Android


Kelebihan Android


1.   Merupakan Sistem Operasi Open Source
Siapa saja bisa menggunakannya secara gratis. Para developer atau pengembang dimudahkan untuk mengoptimalkan dan mengembangkan OS ini untuk smartphone yang dibuatnya.

2. Harganya Beragam
Ada yang terbilang cukup terjangkau, ada pula yang memiliki harga jual tinggi. Sehingga, smartphone Android bisa menjangkau semua kalangan. Namun, semakin tinggi harga, semakin mumpuni pula spesifikasinya.

3. Memiliki Banyak Dukungan Aplikasi
Hal ini juga tidak lepas dari sifat Android yang merupakan sistem operasi Open Source. Pengembang pun diizinkan untuk mengembangkan aplikasi berbasis source code dari Android.
Oleh karena itu, jika Anda masuk ke Play Store, akan ditemukan banyak sekali ribuan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

4. Mudah dimodifikasi
Banyak komponen yang bisa Anda atur ulang atau dimodifikasi, mulai dari ROM  hinga custom overclock pada sistem operasi. Hal ini bisa berpengaruh terhadap performa ponsel pintar berbasis Android agar bisa bekerja lebih cepat dan sesuai dengan keinginan.

Kekurangan Android


1. Kerja sistemnya cukup berat
Hal ini menyebabkan banyak memori yang dibutuhkan, baik RAM maupun ROM. Bagi smartphone yang memiliki RAM dan ROM berkapasitas kecil, tentunya akan menghambat performanya.

2. Hasil modifikasi sering menyebabkan sistem bekerja tidak stabil dan kurang optimal
Adakalanya hasil modifikasi mengakibatkan OS menjadi sedikit lelet dan kurang responsif. Nantinya, bisa berpengaruh pada hardware sehingga menjadi cepat panas dan kapasitas memori lebih mudah bocor.

3. Kurang responsif jika disandingkan dengan spesifikasi hardware yang tidak baik
Hal tersebut berkaitan dengan kapasitas RAM, ROM, dan kecepatan prosesor yang digunakan pada smartphone.


Perkembangan Android

Sejak tahun 2009, Android mulai dikembangakn dengan kode yang dinamai berdasarkan makanan pencuci mulut. Tiap versi dirilis sesuai dengan urutan abjad. Berikut adalah informasi lengkapnya.

1. Astro 1.0

Versi ini pertama kali dirilis pada 23 September 2008 yang awalnya akan dinamai dengan nama “Astro” saja. Namun karena alasan hak cipta dan trademark, nama ini tidak jadi disematkan pada versi pertama ini. Versi Astro 1.0 pertama kali digunakan oleh smartphone HTC Dream.

2. Bender 1.1

Bender 1.1 dirilis pada 9 Februari 2009. Lagi-lagi, versi dari OS ini mengalami masalah penamaan yang serupa dengan versi sebelumnya. Awalnya, versi ini diberi nama Bender dan dirilis untuk perangkat T-Mobile G1 saja.

3. Cupcake 1.5

Cupcake 1.5 dirilis pada 30 April 2009. Dimulai dari versi ini, penamaan menggunakan nama makanan pencuci mulut. Karena merupakan versi ketiga, makan penamaannya dimulai dengan huruf “C” dan “Cupcake” menjadi nama resminya.

4. Donut 1.6

Versi yang dirilis pada 15 September 2009 ini memiliki peningkatan pada fitur pencarian dan UI yang lebih user friendly. Donut 1.6 sudah mendukung teknologi CDMA/EVDO, 802.1 x, VPNs.

5. Eclair 2.0 – 2.1

Eclair 2.0 – 2.1 dirilis pada 3 Desember 2009 dan untuk pertama kalinya membawa fitur baru, yaitu Google Maps yang dapat membantu pengguna dalam bepergian.

6. Froyo 2.2

Froyo atau disingkat dari frozen yoghurt merupakan versi Android yang rilis pada 20 Mei 2010.
Perubahan umumnya antara lain adalah adanya dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja, intergrasi V8 JavaScript engine, pemasangan aplikasi dalam SD Card, kemampuan Wi-Fi Hotspot portable, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

7. Gingerbread 2.3

Versi ini dirilis pada 6 Desember 2010 dan terdapat perubahan dalam peningkatan kemampuan gaming, peningkatan fungsi copy paste, User Interface, dukungan format video VP8 dan WebM, hingga dukungan jumlah kamera lebih dari satu.

8. Honeycomb 3.0/3.1

Versi yang diluncurkan pada 22 Februari 2011 ini merupakan OS yang didesain khusus untuk pengoptimalan penggunaan pada tablet PC. Versi Honeycomb ini juga mendukung multi prosesor dan akselerasi hardware untuk grafis.

9. Ice Cream Sandwich 4.0

Ice Cream Sandwich 4.0 diluncurkan tanggal 19 Oktober 2011 dan membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dengan membawa fitur brau, seperti membuka kunci dengan pengenala wajah, perangkat tambahan fotografi, hingga berbagi informasi menggunakan NFC.

10. Jelly Bean 4,1/4.2/4.3

Di tahun 2012, android mengeluarkan versi Jelly Bean. Lewat versi Jelly Bean (4.1) Google mulai menerapkan teknologi asisten digital Google Now yang bisa diakses langsung dari homescreen.
Pada versi 4.2 terdapat fitur photo sphere untuk panorama, daydream sebagai screensaver, power control, dsb. Sedangkan versi 4.3 merupakan pembaharuan dari versi sebelumnya.

11. KitKat 4.4

KitKat 4.4 diluncurkan pada 3 September 2013. Versi yang sebelumnya bernama Key Lime Pie ini membawa peningkatan yang cukup signifikan karena Google lebih fokus meningkatkan user experience.
Versi ini dioptimalkan untuk berjalan pada rentang yang lebih besar dari versi Android sebelumnya. Disarankan perangkat harus memiliki minimal RAM 512 MB.

12. Lollipop 5.0

Versi yang diluncurkan pada 12 November 2014 ini tersedia secara resmi melalui over the air (OTA). Perubahan yang paling menonjol dalam versi ini adalah User Interface yang didesain ulang dan dibangun dengan “material design”.

13. Marshmallow 6.0

Sistem operasi ini membawa banyak fitur canggih, mulai dari Doze untuk menghemat baterai, dukungan USB tipe C, percobaan multi window, sensor sidik jari untuk buka kunci layar, hingga pengguna bisa memakai dua aplikasi berbeda dalam satu layat.

14. Nougat 7.0

Versi ini merupakan salah satu upgrade terbesar dalam sistem operasi Android. Nougat 7.0 merupakan pengembangan dari Marshmallow yang meningkatkan performa dan interface yang lebih intuitif.

15. Oreo 8.0

Orea 8.0 dirilis pada 2017 dengan menambah lebih banyak fitur multi tasking dan perombakan bagian notifikasi. Pengguna bisa mengatur mana saja notifikasi yang ingin ditampilkan.
Tampilan UI-nya juga lebih rapi dan segar, serta difokuskan untuk memudahkan pengguna mengakses aplikasi dan mencari informasi.

16. Pie 9.0


Versi yang diluncurkan pada Agustus 2018 ini mengganti tiga tombol navigasi dengan tombol tunggal berbentuk elips. Android Pie disokong dengan kemampuan kecerdasan buatan (AI) yang menjadikannya bisa mempelajari pola penggunaan secara otomatis.

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Repeater, Bridge, dan Network Interface Card (NIC)

Pengertian Repeater, Bridge, dan Network Interface Card (NIC) Pengertian Repeater Repeater merupakan sebuah perangkat yang dapat berfungsi untuk menerima sinyal yang didalamnya berisikan data-data pada suatu jaringan tersebut. Jika Anda memiliki koneksi jaringan WiFi di rumah ataupun di kantor, namun Anda mengalami kesulitan untuk menjangkaunya, Repeater merupakan salah satu solusi yang tepat yang dapat Anda gunakan. Dimana jika Anda menggunakan Repeater ini maka jangkauan akan jaringan WiFi akan dapat bisa menjadi luas lagi sehingga memudahkan Anda menemukan koneksi jaringan WiFi tersebut. Repeater tersebut dapat menerima sinyal dan kemudian alat ini memancarkan kembali sinyal yang ada serta identik dengan sinyal asalnya, namun hanya caranya saja yang berbeda. Mengapa demikian? Pada umumnya alat Repeater ini memang dapat memancarkan kembali sinyal yang ada dalam frekuensi yang cukup berbeda dari frekuensi sinyal pada asalnya. Oleh sebab itu, fungsi utama alat ini adalah

Dampak Buruk Terhadap Illegal Content

            Pada era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat disertai dengan banyak bermunculan perangkat-perangkat komunikasi yang menawarkan kecanggihan dan kemudahan termasuk kemudahan dalam berselancar di dunia maya dengan cepat dan hemat. Internet seolah menjadi hal yang wajib bagi setiap perangkat komunikasi saat ini. Kecanggihan teknologi tersebut juga diimbangi dengan tumbuh tingginya tindakan-tindakan kriminal dalam dunia komunikasi dan informasi. Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. Kebutuhan akan teknologi jaringan komputer semakin meningkat. Selain sebagai media penyedia informasi, melalui internet pula kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar dan terpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas negara. Bahkan melalui jaringan ini kegiatan pasar di dunia bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapat dilakukan. Segi positif dari du

Membuat Rangkaian Sederhana Menggunakan Diptrace

  1. Pertama buka Diptracenya terlebih dahulu lalu pilih PCB Layout       2. lalu akan ditampil dari seluruh menu dan fitur pada Diptrace     3. untuk menggunakan komponennya terdapat dimenu sebelah kiri layar, bisa mencari menual menggunakan menu filter.     4. Kumpulkan komponen yang ingin digunakan pada layer layout pcb yang telah disediakan     5. Buat jalur yang diinginkan agar komponen saling terhubung dapat menggunakan fitur Route Manual, untuk mengedit jalur dapat digunakan fitur Edit Trace atau Free Trace Editing 6. Ohiyaa untuk komponen yang saya gunakan ada dibawah ini, bisa disesuaikan dengan keperluan masing-masing 7. Jika sudah dikumpulkan komponennya sambungkan semua komponen hingga membentuk tampilan layout pcb sesuai jaulurnya dapat dilihat seperti gambar dibawah ini   8. Jika sudah kita dapat membuat kotak pada sekitaran layout pcb.     9. kalau