Routing Static
Pengertian
Routing Static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual.
Ciri- ciri routing static adalah sebagai berikut :
Jalur yang dilalui spesifik yang dibuat oleh administrator
Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh administrator
Biasanya digunakan untuk skala kecil
Cara kerja routing static adalah :
1. Konfigurasi dilakukan oleh administrator
2. Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
Pada dasarnya routing static menggunakan perintah sebagai berikut
#ip route <destination> <subnet mask> <next hop address>
Parameter pada sintag ip route :
- ip route = perintah untuk membuat routing static
- destination = network tujuan yang akan ditambahkan
- subnet mask = subnet mask yangdigunakan pada network
- next hop address = alamat dari router yang meghubungkan antar router/ router tujuan
Langkah Kerja
1. Buka Cisco Packet Tracer
2. Buat topologi seperti dibawah.
3. Konfigurasi IP dari setiap router dengan ketentuan seperti gambar diatas.
konfigurasi fastethernet 0/0
ini sintag dari gambar konfigurasi fastethernet 0/0, siapa tau ada yang males nulis trus pengen copas silahkan.
Router>enable --> masuk ke route
Router#configure --> mengkonfigurasi router
Router(config)#interface fa 0/0 --> konfigurasi interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 --> memberi ip dan netmask
Router(config-if)#no shutdown --> mengaktifkan interface
Itu salah satu contohnya, untuk konfigurai interface lainnya di router lainnya silahkan di coba, saya yakin anda sudah bisa :)Router>enable --> masuk ke route
Router#configure --> mengkonfigurasi router
Router(config)#interface fa 0/0 --> konfigurasi interface fastethernet 0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0 --> memberi ip dan netmask
Router(config-if)#no shutdown --> mengaktifkan interface
Jika sudah terkonfigurasi semuanya lanjut ke langkah 3
3. Konfigurasi routing nya pada semua router.
Ikuti langkah berikut.
contoh untuk konfigurasi router 0. Ketentuan pengisian ip route ada di bawah :
4.Konfigurasi IP dari setiap client. Ketentuan ada di gambar topologi yang diatas tadi.
Caranya klik pada PC Client --> tab Desktop --> IP Confiration.
Daftar IP Client :
- PC 0IP 192.168.1.2
Netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.1.1 --> ip router
- PC 1
IP 192.168.2.2
Netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.2.1 --> ip router
- PC 2
IP 192.168.3.2
Netmask 255.255.255.0
Gateway 192.168.3.1 --> ip router
6. Cek dengan mengirimkan pesan ping ataupun pesan surat. Jika
muncul respon failed coba beberapa kali dahulu, Biasanya untuk pertama
kali gagal kemudian selanjutnya akan successful.
tu keterangannya successful artinya pesan dapat terkirim.
Routing Dinamis
pengertian
Routing dinamis adalah salah satu proses
routing (pemilihan/ penentuan jalur mana dan yang akan dilintasi sebagai
destinasi dari suatu proses alur komunikasi data) yang dilakukan oleh
router secara otomatis. Oleh karena itu di dalam proses routing dinamis
membutuhkan protokol, protokol adalah sebuah aturan kesepakatan yang
akan digunakan dalam proses komunikasi data sistem jaringan komputer,
dalam arti jika seandainya salah satu dari sistem jaringan komputer
menggunakan protokol jenis A, maka supaya sistem komunikasi data itu
terjadi dengan benar maka sistem komunikasi yang lainnya harus
menggunakan protokol jenis A juga.
Pada implentasi kali ini saya akan
menggunakan protokol RIP (Routing Information Protokol) yang merupakan
salah satu protokol yang biasa digunakan pada routing dinamis dan saya
aplikasi pada program Cisco Packet Tacer kita hanya memasukkan semua
network yang akan kita hubungkan ke dalam protokol RIP.
1. Buka Cisco Packet Tracer
2. Buat topologi seperti dibawah.
3. Konfigurasi IP pada kedua PC. Untuk PC0 klik PC0, pindah ke tab Dekstop, klik IP Configuration, isikan IP Address 192.168.1.2, Subnet Mask 255.255.255.0, Default Gateway 192.168.1.1, lalu close. Sedangkan untuk PC1 lakukan hal yang sama pada PC0, namun isikan IP Address 172.16.10.2, Subnet Mask 255.255.0.0, dan Default Gateway 172.16.10.1.
4. Konfigurasi FastEthernet0/0 pada kedua Router.
Untuk Router0 klik Router0, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
- Router>enable
- Router#configure terminal
- Router(config)#interface fastethernet0/0
- Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
- Router(config-if)#no shutdown
- Router(config-if)#exit
Setelah itu close jendela Router0.
Keterangan: FastEthernet0/0 pada Router0 menggunakan IP address 192.168.1.1 dan Subnet mask 255.255.255.0
Untuk Router1 klik Router1, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
- Router>enable
- Router#configure terminal
- Router(config)#interface fastethernet0/0
- Router(config-if)#ip address 172.16.10.1 255.255.0.0
- Router(config-if)#no shutdown
- Router(config-if)#exit
- Setelah itu close jendela Router1.
Keterangan: FastEthernet0/0 pada Router1 menggunakan IP address 172.16.10.1 dan Subnet mask 255.255.0.0
5. Ping dari PC ke masing-masing Router. Klik pada PC, pindah ke tab Dekstop, klik Command Prompt, lalu ketikkan "ping 192.168.1.1" (pada PC0), dan "ping 172.16.10.1" (pada PC1).
6. Konfigurasi Serial2/0 pada kedua Router.
Untuk Router0 klik Router0, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
- Router(config)#interface serial2/0
- Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
- Router(config-if)#clock rate 64000
- Router(config-if)#no shutdown
- Router(config-if)#exit
Setelah itu close jendela Router0.
Keterangan: Serial2/0 pada Router0 menggunakan IP address 10.10.10.1, Subnet mask 255.255.255.252, dan Clock rate 64000.
Untuk Router1 klik Router1, pindah ke tab CLI, lalu masukkan command berikut:
- Router(config)#interface serial2/0
- Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
- Router(config-if)#no shutdown
- Router(config-if)#exit
Setelah itu close jendela Router1.
Keterangan: Serial2/0 pada Router1 menggunakan IP address 10.10.10.2, dan Subnet mask 255.255.255.252
Pastikan ping berhasil, jika gagal periksa kembali konfigurasi IP Port Serial2/0 pada kedua Router.
7. Konfigurasi Dynamic Routing pada kedua Router.
Untuk Router0 masukkan command berikut:
- Router(config)#router rip
- Router(config-router)#network 192.168.1.0
- Router(config-router)#network 10.10.10.0
- Router(config-router)#end
Keterangan:
- 192.168.1.0 merupakan alamat IP untuk network PC0 dan Router0
- 10.10.10.0 merupakan alamat IP untuk network Router0 dan Router1
Untuk Router1 masukkan command berikut:
- Router(config)#router rip
- Router(config-router)#network 172.16.0.0
- Router(config-router)#network 10.10.10.0
- Router(config-router)#end
Keterangan:
- 172.16.0.0 merupakan alamat IP untuk network PC1 dan Router1
- 10.10.10.0 merupakan alamat IP untuk network Router0 dan Router1
8. Ping dari PC0 ke PC1 dan sebaliknya.
pastikan ping berhasil, jika terjadi kesalahan dicek kembali pada routernya.
sumber :
https://fahmidwi42.blogspot.com/2016/08/konfigurasi-routing-static-di-cisco.html
https://www.labwisnu.com/2018/07/konfigurasi-routing-dinamis-di-cisco.html
https://www.labwisnu.com/2018/07/konfigurasi-routing-dinamis-di-cisco.html